Peresmian pabrik senilai Rp 50 juta dollar Amerika itu dilakukan di Desa Buniasih. Lokasinya persis di pinggir pantai selatan. Sebab, itu dipilih agar pengolahan bahan tambang ini bisa mudah dilakukan.
Dalam kesempatan tersebut, Bupati Sukabumi Sukmawijaya mengatakan, keberadaan pabrik ini nantinya dapat memberikan kontribusi nyata terhadap upaya penciptaan lapangan kerja dan kesempatan berusaha bagi masyarakat.
“Selain itu, keberadaan pabrik ini diharapkan dapat meningkatkan pendapatan asli daerah (PAD) dari sektor pertambangan," ujarnya.
Di sini ia meminta, manajemen dua perusahaan yang masih "sejoli" itu, mengutamakan rekrutmen tenaga kerja lokal. Sebab ketika mereka menggarap hasil bumi, maka masyarakat sekitar lah yang harus lebih dulu diperhatikan. Di sini, pemda tidak bermaksud menghambat perusahaan merekrut tenaga ahli dari luar daerah.
"Yang terpenting bagaimana caranya orang lokal direkrut, dilatih dan diberi ruang agar bisa bekerjasama. Ini salah satunya yang menciptakan iklim kondusif di daerah kita," paparnya.
Direktur PT Sumber Daya Prima (SBP) Rickie Gozali mengatakan, rencana pembangunan perusahaan ini sudah dirilis empat tahun lalu. Sebab selain mengeksplorasi, pihaknya harus mematangkan segala dampak dan perizinan yang diperlukan.
"Hasil selama penelitian, potensi pasir yang akan diolah menjadi bijih besi ini mengandung unsur titanium. Makanya, ini merupakan alasan kita berinvestasi di sini," paparnya.
Ia menambahkan, pihaknya jelas akan merealisasikan keinginan masyarakat lokal dan pemerintah dalam melakukan kerjasama pengelolaan bahan tambang. "Kita akan tahu porsi saat eksploitasi nanti. Di samping itu, rekrutmen tenaga lokal jelas menjadi syarat yang akan dilakukan," jelasnya.
sumber : http://www.radarsukabumi.com