ZEOLIT, SI MURAH BERKHASIAT TINGGI UNTUK KEBUN SAWIT

Penelitian aplikasi zeolit dilakukan pada pembibitan kelapa sawit untuk mengetahui pengaruhnya terhadap medium tanam dan pertumbuhan serta serapan hara bibit kelapa sawit ....Readmore

MANFAAT ZEOLITE PADA TANAH, TANAMAN, TERNAK DAN TAMBAK

Dengan majunya penemuan teknologi, zeolite disebut dengan nama mineral serba guna, karena fungsinya yang sangat beraneka ragam, .... Readmore

NATURAL ZEOLITE FOR RADIATION PROTECTION

Toxic nuclear radiation is being spread all around our world due to many reactors malfunctioning or spilling their deadly load into the environment. Radiation can .... Readmore

MEMBUAT FILTER AIR SEDERHANA DENGAN ZEOLITE

Air merupakan kebutuhan yang sangat vital bagi kehidupan manusia. Karena itu jika kebutuhan akan air tersebut belum tercukupi maka dapat memberikan dampak .... Readmore

TZP Plus (Soil Conditioner)

Solusi memperbaiki lahan, meningkatkan produksi dan kualitas hasil pertanian. Terdaftar.....Readmore.


1:1 Traffic Exchange Yibbida operates a 1:1 traffic exchange system that is consistently generating web site traffic.

Thursday, 17 October 2024

Alasan Zeolite Cocok Menjadi Pembenah Tanah

 

Alasan Zeolite Cocok Menjadi Pembenah Tanah

Zeolit sebagai pembenah tanah adalah mineral dari senyawa aluminosilikat terhidrasi dengan struktur berongga dan mengandung kation-kation alkali yang dapat dipertukarkan. 

Zeolite sebagai pembenah tanah merupakan alternatif solusi yang baik dalam menunjang aktivitas pertanian dan perkebunan di Indonesia. Zeolite mampu mengatasi berbagai permasalahan yang terjadi pada tanah yang menyebabkan tanah tidak respon untuk digunakan pada proses pemupukan tanaman. 

Kondisi Tanah di Indonesia 

Indonesia merupakan Negara yang subur karena daerahnya yang terletak di wilayah tropis dan dilewati rangkaian gunung berapi. Dengan kualitas tanah yang subuh, tak heran jika Indonesia menjadikan sektor pertanian sebagai sektor utama dalam mendorong perekonomian Negara. Namun pada kenyataannya, menurut data yang dilansir dari Tempo.co menunjukkan bahwa sekitar 70% kondisi tanah di Indonesia tidak subur. 

Beberapa permasalahan yang menjadi penyebab tanah tidak subur di antaranya adalah rendahnya pH tanah, kadar bahan organik pada tanah dan kapasitas tukar kation (KTK) tanah. Selain menurunkan tingkat kesuburan, kondisi tersebut juga menyebabkan kemasaman tanah meningkat dan struktur tanah menjadi rusak. 

Untuk mengatasi permasalahan tersebut, maka perlu adanya upaya perbaikan berupa pemberian bahan pembenah tanah secara terus-menerus. Pembenah tanah merupakan bahan-bahan organik sintesis atau alami yang mampu memperbaiki sifat fisik, kimia, dan biologi tanah. Adapun beberapa contoh pembenah tanah seperti kompos, kapur, asam humat, dan zeolite.

Mengapa Harus Zeolite?

Berdasarkan beberapa hasil riset yang ada, Zeolite merupakan mineral alam yang kaya akan manfaatnya bagi peningkatan kualitas tanah. Mineral zeolite terdiri dari kristal aluminosilikat terhidrasi yang mengandung kation alkali atau alkali tanah. Zeolite memiliki permukaan berpori yang dapat diisi oleh air atau ion dan dapat dipertukarkan dengan ion-ion lain dengan mudah. 

Oleh karena itu, dengan struktur berpori yang unik dan kemampuan KTK yang tinggi membuat zeolite sangat cocok untuk dijadikan sebagai pembenah tanah. Dengan kualitas tanah yang baik, zeolite juga dapat meningkatkan efisiensi pupuk yang digunakan pada tanaman dan meningkatkan mutu sekaligus produktivitas pertanian.(Admin)
 
Sumber :
  • Nugroho, N. D. (2015). 70 Persen Tanah Indonesia dalam Kondisi Tidak Subur. Tempo.Co. https://bisnis.tempo.co/read/666826/70-persen-tanah-indonesia-dalam-kondisi-tidak-subur 
  • pkht.ipb.ac.id. (2021). Pembenah Tanah Organik Tingkatkan Produktivitas Sayuran Daun. Pusat Kajian Hortikultura Tropika. https://pkht.ipb.ac.id/index.php/2021/08/09/pembenah-tanah-organik-tingkatkan-produktivitas-sayuran-daun/#:~:text=Lebih lanjut%2C Endang menjelaskan pembenah,dan ada pula yang cair.

Sunday, 6 October 2024

Pemupukan Tepat pada Tanaman Padi

Pemupukan Tepat pada Tanaman Padi

Untuk memahami pemupukan pada tanaman padi, kita harus mengetahui umur tanaman padi terlebih dahulu. Sekarang ini banyak varietas padi berumur genjah yang dilepas oleh pemerintah. 
Contoh, Inpari 10 berumur 108-116 hari dan Inpari 13 berumur 103 hari. Sedangkan padi ciherang dan IR 64 umumnya berumur 115 -125 hari. 
Dengan melihat dua kondisi yang berbeda ini, petani seringkali mengalami kesulitan untuk menentukan kapan waktu pemupukan yang tepat bagi keduanya. 
Teknik pemupukan tanaman padi memang sangat relatif, tidak ada ukuran secara pasti dosis dan waktu yang ditentukan, karena banyak sekali faktor yang harus diperhatikan. 
Struktur tanah dengan kondisi unsur hara yang berbeda-beda di tempat satu dengan yang lainnya, tentu juga memerlukan teknik yang berbeda dalam hal pemupukannya. 
Salah satu contoh dosis, jenis pupuk dan waktu pemupukan yang tepat pada tanaman padi adalah sebagai berikut: 
  • Pemupukan susulan pertama dilakukan saat padi berumur 7-10 HST. Pupuk yang digunakan adalah Urea 75 kg/ha, SP-36 100 kg/ha dan KCL 50 kg/ha. 
  • Pemupukan susulan kedua diberikan saat tanaman padi berumur 21 HST menggunakan pupuk Urea sebanyak 150 kg/ha. 
  • Pemupukan susulan ketiga pada saat umur padi 42 HST menggunakan 75 kg/ha Urea dan 50 kg/ha KCl. 
Dari tiga kali pemupukan tersebut, dalam satu musim tanam padi pada luasan 1 hektar membutuhkan pupuk Urea (Nitogen) 300 kg, SP36/TSP (Phospor) 100 kg, dan KCl (Kalium) 100 kg. 
Tanaman padi memerlukan banyak hara N dibanding hara P ataupun K. Pupuk Urea perlu diberikan sebanyak 3 kali, agar pemberian pupuk N menjadi lebih efisien terserap oleh tanaman padi. Sedangkan pemberian pupuk KCl dilakukan 2 kali, agar proses pengisian gabah menjadi lebih baik. 
Untuk memantau kecukupan pupuk Urea (Nitrogen) pada tanaman padi bisa menggunakan Bagan Warna Daun (BWD). Pada alat ini terdapat empat kotak skala warna, mulai warna hijau muda hingga hijau tua, yang menggambarkan tingkat kehijauan daun tanaman padi. 
Sebagai contoh, jika daun tanaman berwarna hijau muda berarti tanaman kekurangan hara N sehingga perlu dipupuk. 
Sebaliknya, jika daun berwarna hijau tua atau tingkat kehijauan daun sama dengan warna dikotak skala 4 pada BWD berarti tanaman sudah memiliki hara N yang cukup sehingga tidak perlu lagi dipupuk. 
Monitoring pemberian pupuk dengan alat BWD dilakukan sejak 14 HST sampai fase berbunga (63 HST) setiap 7 hari sekali. 
Hasil penelitian menunjukkan, pemakaian BWD dalam kegiatan pemupukan N dapat menghemat penggunaan pupuk urea sebanyak 15-20 % dari takaran yang umum digunakan petani padi tanpa menurunkan hasil. 
Sementara itu, hara P dan K tidak perlu diberikan setiap musim. Hara P dapat diberikan tiap 4 musim sekali sedangkan hara K dapat diberikan setiap 6 musim sekali. Ini disebabkan karena pupuk P dan K yang telah diaplikasikan hanya ± 20 % dan ± 30 % nya terserap tanaman sedangkan sisanya terakumulasi dalam tanah. 
Selain pupuk kimia di atas, sangat dianjurkan untuk menambahkan pemberian pupuk pembenah tanah. Pupuk pembenah tanah yang dianjurkan berupa pupuk zeolite aktif yang memiliki KTK minimal 80 mq/100gr sebanyak 500 kg sd 1 ton ton per hektar setiap musim. 
Penggunaan pupuk zeolite aktif ini dapat mengembalikan sifat-sifat tanah, memperbaiki struktur tanah, meningkatkan kesuburan serta menggemburkan tanah yang telah padat karena efek penggunaan pupuk anorganik atau pupuk kimia.

Wednesday, 6 February 2019

Panduan Praktis Budidaya Udang Vaname

Panduan Praktis Budidaya Udang Vaname
Udang vannamei, atau yang biasa dikenal juga dengan sebutan udang vaname, merupakan seekor hewan yang dikategorikan ke dalam keluarga udang. Udang vaname ini berasal dari daerah yang memiliki iklim sub tropis.

Ciri-ciri spesifik yang dimiliki udang satu ini adalah, ukurannya yang lebih kecil, bila dibandingkan dengan udang-udang lain dan udang windu.

Udang vaname juga masuk kedalam daftar udang yang mempunyai tingkat pertumbuhan lumayan cepat. Oleh karena banyak orang yang membudidayakan udang vaname ini.

Tidak heran kalau udang vaname ini sudah mulai banyak dibudidayakan juga di Indonesia. Selain karena permintaan pasar internasional seperti Amerika lumayan tinggi, serta kualitasnya yang juga bisa dikatakan menengah keatas.

Disamping itu, udang vaname sendiri mempunyai ketahanan yang cukup baik, baik itu dari serangan hama, ataupun penyakit.

Persiapan Tambak Udang Vaname 
Hal yang paling utama dalam langkah awal budidaya udang vaname adalah, menyiapkan tempat budidaya dengan baik, baik itu dari segi lingkungan, maupun bibit hewannya.

Langkah pertama, tambak harus dikeringkan terlebih dahulu sampai air yang ada didalam tambak sudah benar-benar kering.

Kemudian, biarkan tambak tersebut selama 1 minggu penuh supaya bibit penyakit, patogen, dan mikroorganisme lainnya yang dapat merugikan sudah hilang.

Selanjutnya, lakukan pengolahan lahan tambak / pembajakan serta pemberian zeolite powder dan pupuk organik / kimia pada tanah lahan tambak.  Pembajakan ini berfungsi supaya mikroorganisme-mikroorganisme yang bermanfaat untuk pengembangbiakan dapat hidup terlebih dahulu. Apalagi kalau mengingat udang vaname hidup di dasar tanah, setidaknya dengan melakukan pembajakan tersebut akan memberikan makanan alami untuk udang vaname.

Baca Juga :


Untuk pH tanah yang terlalu asam, kamu bisa melakukan pengapuran dengan menggunakan zeolite powder untuk membuatnya lebih ideal. pH yang ideal untuk budidaya udang vaname yaitu sekitar 6-7,5.

Selanjutnya, hal yang harus dilakukan dalam proses persiapan tambak adalah, pemupukan. Supaya lebih ekonomis, kamu bisa memberikan pupuk kandang beserta zeolite powder  kedalam tambak yang hendak dipersiapkan, caranya ialah dengan memberikan masing-masing tambak dengan dosis yang berkisar 150-200 kg/ha. Kemudian, campurkan pupuk secara menyeluruh dan merata pada semua dasar tambak. Terakhir, mengisi air sampai dengan ketinggian 100 cm dan dibiarkan selama kurang lebih 5-7 hari.

Baru setelah itu kamu bisa melakukan penebaran bibit udang vaname tersebut.

Pemilihan Bibit Dan Penebaran Bibit 
Untuk pemilihan benihnya kamu bisa memilihnya dengan selektif, supaya ketika pemeliharaan dan perkembangan udang nantinya dapat tumbuh dengan baik dan seragam.

Mungkin ada yang bertanya, bagaimana cara memilih bibit udang vaname yang unggul?

Saran kami, bibit unggul memiliki karakteristik yang berbeda, yakni tidak mempunyai luka pada tubuhnya, bisa berenang melawan arus, mempunyai insang dan usus bisa terlihat, serta bentuk dan ukurannya seragam.

 Bibit dengan kriteria tersebut dapat di peroleh dari pembudidaya bibit udang vaname.

Cara pemeliharaan dan pengembangbiakan udang vaname ini berbeda dengan jenis udang windu, yang mana ketika penebaran benihnya biasanya dilakukan ketika di pagi hari. Kalau bibit udang yang satu ini biasanya dilakukan ketika matahari sedang berada dipuncaknya, yakni siang hari.

Sebelum melakukan penebaran bibit, lakukan proses adaptasi terlebih dahulu untuk si udang, atau biasa dikenal juga dengan aklimitasi.

Cara melakukannya adalah dengan memasukkan bibit udang ke dalam plastik transparan yang sudah diisi dengan air tambak, kemudian diapungkan di dalam tambak selama kurang lebih 30-60 menit. 

Setelah proses aklimitasi selesai, kantung plastik yang tadi bisa kamu buka, kemudian perlahan tebarkan bibit udang ke tambak yang sudah dipersiapkan.

Untuk seberapa padat penebaran benihnya? Kurang lebih sekitar 10 ekor/m2.

Pemeliharaan Udang Vaname 
Pada proses awal penebaran, kurang lebih selama 7 hari pertama, udang tersebut tidak perlu diberikan pakan. Kenapa? Karena masih banyak makanan alami yang terdapat pada air tambak. Setelah lewat satu pekan, baru bisa memberinya makan dengan pelet yang memiliki tingkat protein sebanyak 30 % dari kadar pakan tersebut.

Untuk frekuensi pemberian pakannya, kamu bisa memberikannya kurang lebih sebanyak 3-4 kali dalam satu hari. Catatan, Untuk pemberian pakan juga bisa diberikan sesuai dengan umur udang vaname tersebut.

Masa Panen Udang Vaname 
Panen udang vaname sudah bisa dilakukan ketika si udang telah berumur 4-5 bulan. Perlu diingat juga, 2-3 hari sebelum proses pemanenan harus juga dilakukan pengapuran dengan zeolite powder pada tambak dengan dosis 50-70 kg/ha.  Ini berguna untuk menghindari proses molting, yakni pergantian kulit.

Untuk beratnya, udang yang ideal biasanya memiliki bobot 1 kg yang berisi 40-50 udang.

Ketika proses pemanenannya pun tidak bisa sembarangan begitu saja. Proses panen harus dilakukan ketika malam hari berlangsung, supaya menghindari cahaya matahari karena dapat merusak kualitas si udang.

Saturday, 29 September 2018

10 Tahapan Membuat Nutrisi Hidroponik Alami

10 Tahapan Membuat Nutrisi Hidroponik Alami
Cara Membuat Nutrisi Hidroponik Alami 
Bahan dan alat: 

  •  30 kg jerami / dedaunan 
  • 1 karung kotoran ayam / kambing 
  • 1/2 karung dedak / bekatul 
  • 100 gr gula merah 
  • 50 ml bioaktivator (EM1, EM4 atau GP-1) 
  • Ember kapasitas 100 L 
  • Selang aerator transparan diameter 0,5 cm 
  • Botol plastik air mineral volume 1 L 
  • Air bersih 
Cara membuat nutrisi hidroponik: 
  1. Tutup ember dengan diberi lubang sebesar selang. 
  2. Potong-potong halus jerami, campurkan dengan kotoran ayam dan dedak. 
  3. Masukkan campuran bahan organik tersebut ke dalam ember yang sudah kedap udara.Tambahkan air dengan perbandingan 2 : 1. 
  4. Aduk campuran tersebut secara perlahan hingga semua larut. 
  5. Di tempat lain, larutkan bioktivator dan gula merah ke dalam 5 liter air. Aduk hingga rata. 
  6. Masukkan larutan bioktivator ke dalam ember plastik kedap udara. Tutup rapat ember. 
  7. Masukkan selang aerator pada tutup ember. Pada tahap ini, pastikan tidak ada celah di ember. Anda bisa gunakan plester rekat. 
  8. Isi 3/4 botol plastik dengan air. Masukkan selang aerator sisi lainnya ke dalam botol. Proses ini akan berlangsung secara anaerob. 
  9. Diamkan selama 7-10 hari. Larutan dikatakan berhasil apabila sudah tercium aroma hasil fermentasi dari ember. 
  10. Setelah tahapan fermentasi selesai, saring larutan tersebut dengan saringan kain. Ampas larutan yang telah di saring bisa anda gunakan untuk membuat pupuk organik padat. 
Demikian 10 Tahapan Membuat Nutrisi Hidroponik Alami yang bisa anda coba di rumah. Tentu, dengan membuat nutrisi hidroponik sendiri, jauh lebih aman dan ramah lingkungan meskipun sedikit dibuat repot.

CIKEMBAR NATURAL ZEOLITE PRODUCT 

KUJATAMA Zeo Chips
KUJATAMA Zeo Granular
KUJATAMA Zeo Powder
KUJATAMA Zeo Filter Media
KUJATAMA Zeo Green Stone

NATURAL ZEOLITE CIKEMBAR WHOLESALE 
Large quantity orders for pallets and truckloads can be processed through the following contacts:

Indonesian and International Orders 

Andi Setiapermana
(62) 8381-8915-522
(62) 8521-3871-191
  (62) 8586-3093-505  (WA Only)

7 Cara Menanam Hidroponik Sederhana

7 Cara Menanam Hidroponik Sederhana
Menanam Hidroponik merupakan cara bercocok tanam menggunakan air. Sehingga tidak membutuhkan laha yang luas. Secara sederhana hidroponik diartikan sebagai budidaya tanaman tanpa menggunakan media tanah, dan hanya menggunakan media, air serta nutrisi. Hidroponik merupakan bentuk dari pertanian organik seperti juga cara menanam kacang hijau hidroponik.

Hasil tanaman dari budidaya secara hidroponik di klaim lebih sehat, karena selama masa budidaya tidak menggunakan pestisida atau bahan kimia lain yang berbahaya. Tentu saja hal ini sejalan dengan pola perilaku hidup sehat yang telah banyak menjadi gaya hidup masyarakat. Kepedulian akan kesehatan semakin meningkat hal itu ditunjukkan dengan pola konsumsi yang mulai berubah.

Masyarakat kini kian menyadari dan mulai berubah untuk sebisa mungkin mengkonsumsi makanan yang organik. 

Terdapat banyak jenis tanaman yang bisa dibudidayakan secara hidroponik. Sayuran seperti bayam, kangkung, sawi, tomat, cabai dan banyak lagi jenis sayuran lain.

Banyak sumber yang mengatakan bahwa budidaya hidroponik membutuhkan banyak biaya dan tentunya dengan peralatan dan perlengkapan yang harus memadai namun tidak pada cara menanam hidroponik dengan botol.

Sebenarnya dengan metode sederhanapun anda sudah bisa menanam sayuran secara hidroponik. Metode hidroponik sederhana ini biasa dipakai oleh masyarakat yang tinggal di daerah perkotaan. Karena tidak memiliki lahan yang memadai maka metode hidroponik merupakan cara yang paling tetap untuk tetap bisa menikmati sayuran menyehatkan.

erikut 7 cara menanam hidroponik sederhana di pekarangan dengan sistem wick . Simak selengkapnya .

  • Mempersiapkan Alat dan Bahan 
 Untuk dapat membuat tanaman hidroponik sederhana alat dan bahan yang diperlukan juga relatif sederhana. Kita bahkan dapat menemukannya di sekitar kita seperti cara budidaya hidroponik sayuran.
Alat dan Bahan

Berikut alat dan bahan yang harus anda siapkan antara lain sebagi berikut :
  1. Botol plastik bekas air mineral 
  2. Kain bekas untuk sumbu (rekomendasi kain flanel) 
  3. Gelas Plastik Bekas air mineral 
  4. Nutrisi hidroponik
  5. Media tanam (rockwoll, pasir zeolite, arang sekam, pilih yang paling mudah di temukan) 


  • Membuat Hidroponik Dengan Sistem Wick 
 Setelah alat dan bahan siap maka langkah selanjutnya adalah membuat media hidroponik. Sistem wick merupakan metode sederhana dalam bertanam secara hidroponik seperti dalam cara budidaya cabe hidroponik.

Sistem ini juga merupakan metode bertanam hidroponik paling mudah, murah, dan sangat cocok bagi pemula atau para hobiis tanaman indoor. Berikut tahapan lengkap membuat media tanam hidroponik sederhana dengan sistem wick.
Sistem WICK
  1. Potong botol mineral menjadi dua bagian. 
  2. Lubangi bagian atas leher di dua sisi, untuk memudahkan anda bisa menggunakan paku yang di panaskan atau menggunakan solder. 
  3. Masukkan sumbu yang sudah di potong melalui kedua lubang yang telah dibuat tadi. 
  4. Isi pada bagian atas dengan media tanam (rekomendasi menggunakan pasir zeolite)
  5. Pasangkan bagian atas botol dan bawah secara terbalik. 
  6. Media hidroponik sederhana anda sudah dapat digunakan. 
  • Menyemai Benih Menggunakan Rockwool 
Berikut cara menyemai bibit hidroponik paling mudah.
  1. Potong rockwool dengan ukuran 2.5×2.5 cm. 
  2. Basahi rockwool, namun jangan terlalu basah. Anda dapat mencipratkan air atau menyemprotkan air ke permukaan rocwool. 
  3. Buat lubang tanam pada bagian tengah rockwool menggunakan tusuk lidi dengan kedalaman kurang lebih 2mm. 
  4. Kemudian masukkan benih sayuran kedalam lubang tanam. 
  5. Setelah itu, tutup menggunakan plastik hitam dan simpan di ruangan yang gelap. 
  6. Setelah 1-2 hari benih akan mulai menunjukkan pertumbuhan dengan pecahnya biji dan tumbuhnya bakal akar dan bakal daun.
  7. Jika sudah demikian, maka anda harus segera membuka plastik penutup dan menjemurnya dibawah cahaya matahari langsung. 
  8. Anda harus menjemurnya setiap hari, namun setelah cuaca terik sebaiknya masukkan kembali bibit semai ke dalam ruangan yang teduh. 
  9. Jika media rockwool sudah terlihat kering maka sebaiknya siram menggunakan air yang di semprotkan ke media. 
  10. Saat tanaman telah menghasilkan daun sejati, maka saat itu bibit telah siap dipindahkan media tanam hidroponik.
  • Membuat Larutan Nutrisi 
 Setelah bibit siap dipindahkan maka larutan nutrisi harus disiapkan. Dalam budidaya tanaman hidroponik larutan nutrisi merupakan hal utama yang dapat menunjang pertumbuhan optimal bagi tanaman. Ada banyak merk nutrisi untuk hidroponik yang ditawarkan secara online ataupun panduan Cara Membuat Nutrisi Hidroponik Alami. Tinggal cari di mbah google.
  • Pindah Tanam Ke Media Tanam Hidroponik 
 Tahap selanjutnya adalah memindahkan bibit ke media tanam. Pemindahan ini tidak membutuhkan keahlian khusus seperti juga keuntungan hidroponik di bidang ekonomi , tentunya ada beberapa hal yang patut anda perhatikan seperti dibawah ini :
  1. Siapkan media hidroponik yang telah dibuat sebelumnya.
  2. Isikan larutan nutrisi kebagian bawah botol. 
  3. Pindahkan rockwool yang berisi bibit tanaman ke bagian atas media yang sudah dipasangi sumbu kain flanel. 
  4. Pasangkan bagian atas dan bagian bawah media hidroponik. 
  5. Finally tanam hidroponik secara sederhana sudah selesai, namun tentunya untuk bisa memberikan hasil panen tanaman harus di rawat. 
  • Perawatan Tanaman Hidroponik 
 Perawatan tanaman hidroponik relatif lebih mudah dibandingkan dengan budidaya konvensional seperti manfaat hidroponik bagi kehidupan manusia. Dalam budidaya hidroponik, anda tidak perlu melakukan pemupukan, penyiraman, penjarangan dan penyiangan. Kunci dari menanam hidroponik sederhana adalah larutan nutrisi.

Jangan sampai larutan nutrisi sampai habis. Segera ganti saat larutan telah sedikit. Untuk dosis anda juga harus meningkatkannya secara bertahap. Karena semakin besar tanaman makan kebutuhan akan nutrisi juga semakin besar.

Botol media hidroponik juga rawan ditumbuhi lumut, sehingga anda harus rutin membersihkannya. Saat menganti larutan nutrisi anda bisa sekaligus membersihkan lumut yang menempel.
  • Panen 
 Masa panen tergantung jenis tanaman yang ditanam. Namun, secara umum kebanyakan tanaman sayuran berumur pendek dapat dipanen 30-45 hari setelah semai.

Saat sayuran siap panen maka segera lakukan pemanenan dengan cara memotong atau mencabut tanaman dari media rockwool merupakan keuntungan hidroponik dalam pertanian .

Lakukan dengan hati hati agar tidak merusak sayuran. Setelah dipanen, simpan hasil panen di tepat yang teduh agar tetap segar.

Itulah tadi, 7 cara menanam hidroponik sederhana di pekarangan dengan sistem wick. Hidroponik menjadi salah satu bentuk budidaya dalam pertanian modern. Dimana hasil panen yang dihasilkan akan lebih bersih, higenis dan sehat. Tentu saja hal ini juga menjadi alternatif untuk bisa tetap bertani meskipun dengan lahan yang terbatas.

Friday, 5 January 2018

8 Cara Budidaya Sawit Unggulan

Budidaya Kelapa Sawit Unggul bertujuan untuk mendapatkan buah sawit yang banyak dan berlimpah sebagai hasil panennya. Banyak petani yang masih belum merasakan panen kelapa sawit yang hasilnya melimpah. Namun tidak sedikit pula para petani yang telah marasakan bagaimana hasil usahanya bisa berbuah seperti harapan, yaitu dengan panen sawit yang banyak dan berlimpah. 

Siapa yang tidak mau jika perkebunan sawitnya memiliki hasil yang melimpah? Kali ini kita akan mencoba menjelaskan bagaimana cara Budidaya Kelapa Sawit Unggul supaya produksi buah sawit menjadi banyak, perkebunan sawit Anda melimpah. 

Berbagai macam cara pasti sudah anda tempuh supaya buah sawit mejadi banyak dan setiap panen dengan harapan berton-ton beratnya, namun terkadang harapan tidak sesuai dengan kenyataan yang Anda dikebun sawit Anda. 

Dari berdisikusi dengan teman anda yang sudah lama memiliki perkebunan sawit hingga browsing di internet namun hasil sawit anda masih juga kurang memuaskan, untuk untuk silahkan anda simak 8 poin penting dalam merawat sawit agar buah banyak dibawah ini. 

  • Suaikan dengan Lingkungan 

Pada setiap daerah tentunya memiliki struktur tanah dan tingkat kesuburan yang berbeda-beda hal inilah yang membuat para petani harus menyesuaikan perawatan perkebunan sawitnya sesuai dengan lahanya berada. 
Misalnya saja pada tanah gambut atau pada tanah merah, dengan tekstur tanah yang berongga seperti ini akan membutuhkan unsur hara mikro Cu dan Fe yang lebih besar apabila dibandingkan dengan tanah dilahan mineral atau tanah biasa. 
Pada tanah yang memproduksi air berwarnah merah seperti teh ini memerlukan sistem perairan yang baik, tidak boleh lahan yang sering tergenang air karena bisa berpengaruh dengan daya tahan akar. 
Jadi intinya adalah untuk petani yang menanam sawit di lahan gambut harus extra didalam perawatanya, tapi kelebihan di tanah bergambut adalah hasil panen akan lebih banyak apabila bibit dan perawatanya bagus. 

  • Gunakan Alat Berteknologi Tinggi (Jika perlu) 

Memang hal ini tidak dianjurkan jika anda seorang petani yang baru mencoba keberuntungan di dunia pertanian, saya tidak menyarankan hal ini tetepi apabila anda sedikit ingin berinvestasi di masa mendatang tidak ada salahnya anda mencoba alat-alat perkebungan yang lebih modern. 
Peralatan mekanis mampu memberikan hasil yang lebih maksimal. Jadi sebagai seorang investor, Anda sebaiknya mulai memperbaharui informasi mengenai peralatan pertanian yang modern ini dan membelinya jika memang benar-benar diperlukan untuk menunjang budidaya kelapa sawit agar lebih baik. 
  • Pengendalian Gulma secara Intensif 

Gulma merupakan tanaman pengganggu yang tumbuh di sekitar pohon kelapa sawit. Gulma yang paling berbahaya yaitu gulma kelas A seperti bambu, pisang, ilalang, senduduk, dan sebagainya. 
Rutin membersihkan Gulma yang mengganggu di area perkebinan anda, memang hal ini kadang paling sering di abikan oleh banyak petani karena mereka berpendapat selagi gulma ini tidak menghalangi jalan meraka maka tidak akan dibuang tentu ini merupakan kesalahan yang fatal, gulma tersebut bisa mengambil unsur-unsur yang dibutuhkan oleh sawit sehingga banyak pohon sawit yang tidak optimal hasil panenya.  

  • Rutin membersihkan Hama dan Penyakit 


Sawit memang dikenal dengan tanaman yang tahan terhadap serangan hama dan penyakit tidak heran jika sawit dijadikan pilihan untuk banyak petani di indonesia selain perawtanya tidak terlalu sulit sawit juga merupakan salah satu investasi yang cepat balik modal. 
Hama dan penyakit tersebut dapat menyerang sekujur pohon kelapa sawit mulai dari akar, batang, pelepah, daun, bunga, hingga buah. Pemberantasan yang tepat terhadap hama dan penyakit sejak dini dapat mempertahankan produktifitas pohon kelapa sawit
  • Pemupukan dengan Jadwal dan Dosis yang Tepat 

Semakin banyak pupuk semakin banyak pula buah sawit nantinya, ini merupakan pendapat yang salah. Untuk memupuk sawit bukan banyak atau sedikitnya pupuk yand ada tebarkan dibawah pohon sawit tetapi keteraturan serta memilih pupuk yang tepatlah menjadi kunci utamanya. 
Sebaiknya anda jadwalkan pemupukan sawit anda untuk hasil yang lebih optimal, jangan terbawa nafsu untuk memberi pupuk dilahan sawit anda, karena bisa-bisa pupuk malah membuat sawit anda menjadi kering dan mati. 
Jenis pupuk yang sering digunakani pada budidaya kelapa sawit antara lain Urea, ZA, KCI, Zeolite, TSP, dan borate. Beberapa petani juga memberikan pupuk berupa cuprum dan ferrit. 


  • Penunasan atau Aturan Pelepah Sawit 

Banyak petani yang tidak mengetahui tentang penunasan atau aturan dalam membuang pelepah sawit yang benar, berapa tingkat (songgo) yang di anjrukan. Padahal penunasan merupakan untuk meningkatkan produksi buah, struktur pohon yang sesuai serta bertujuan untuk membersihkan. 

Saya coba menjabarkan dibawah ini. 
  • Tanaman kelapa sawit berumur < 9 tahun tunasan harus songgo 3 
  • Tanaman kelapa sawit berumur 9 – 15 tahun tunasan songgo 2 
  • Tanaman kelapa sawit berumur >15 tahun tunasan songgo 1 
Sekarang anda sudah mengetahui aturan dalam aturan pelepah yang baik, tinggal anda mengaplikasikan di perkeunan anda.

  • Pemanenan yang Benar 

Dalam memanen buah sawit anda harus melakukan dengan berhati-hati karena jika anda salah atau semberono bisa berakibat fatal dengan keberlangsungan sawit anda kedepanya. 
Efek yang paling ditakuti para petani dalam kesalahan menanen adalah tidak adanya bakal buah untuk panen berikutnya, ini biasanya terjadi tanam sawit anda mengalami guncangan yang keras, mengalami luka pada tubuh selain tangkai buah akibatnya tanam sawit menjadi setres dan enggan untuk berbuah di musim berikutnya. 
  • Jangan Lupa Berdoa 

Yang ke delapan ini bunus tips dari kami, memang terdengar agak menyimpang dari tips sebelumnya namun percayalah kata Bang Haji Roma Irama “Berusaha jangan lupa disertai dengan Doa” Jika anda sudah melakukan ke 7 hal diatas tetapi anda mengabaikan poin 8 maka jangan heran hasil yang anda dapatkan tidak sesuai dengan harapan. Cukup sekian tips cara agar sawit berbuah banyak setiap musimnya. Semoga cara-cara agar berbuah banyak tersebut bisa bermanfaat bagi anda.

Share

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More