ZEOLIT, SI MURAH BERKHASIAT TINGGI UNTUK KEBUN SAWIT

Penelitian aplikasi zeolit dilakukan pada pembibitan kelapa sawit untuk mengetahui pengaruhnya terhadap medium tanam dan pertumbuhan serta serapan hara bibit kelapa sawit ....Readmore

MANFAAT ZEOLITE PADA TANAH, TANAMAN, TERNAK DAN TAMBAK

Dengan majunya penemuan teknologi, zeolite disebut dengan nama mineral serba guna, karena fungsinya yang sangat beraneka ragam, .... Readmore

NATURAL ZEOLITE FOR RADIATION PROTECTION

Toxic nuclear radiation is being spread all around our world due to many reactors malfunctioning or spilling their deadly load into the environment. Radiation can .... Readmore

MEMBUAT FILTER AIR SEDERHANA DENGAN ZEOLITE

Air merupakan kebutuhan yang sangat vital bagi kehidupan manusia. Karena itu jika kebutuhan akan air tersebut belum tercukupi maka dapat memberikan dampak .... Readmore

TZP Plus (Soil Conditioner)

Solusi memperbaiki lahan, meningkatkan produksi dan kualitas hasil pertanian. Terdaftar.....Readmore.


1:1 Traffic Exchange Yibbida operates a 1:1 traffic exchange system that is consistently generating web site traffic.

Wednesday, 6 April 2011

Penggunaan Zeolite pada Pertanian beserta Dosis Pemakaian

Dasar Kebijakan Pemerintah:
  • SK Menteri Pertanian No 07/Kpts/Mentan/Bimas/XII/1998 tanggal 9 Desember 1998
  • Dirjen Tanaman Pangan & Hortikultura No. PR.130.760 .11.1998 tanggal 26 November 1998 telah menyetujui zeolite sebagai bahan pembenah tanah.
Fungsi zeolite bagi lahan pentanian :
  1. Menjaga keseimbangan pH tanah.
  2. Meningkatkan kadar oksigen terlarut dalam air irigasi lahan persawahan.
  3. Mampu mengikat logam berat yang bersifat meracun tanaman misalnya Pb dan Cd
  4. Mengikat kation dan unsur dalam pupuk misalnya NH4+ dan urea K+, KCl dan ion Posphat, sehingga penyerapan pupuk menjadi effisien (tidak boros).
  5. Ramah Iingkungan karena menetralkan unsur yang mencemari Iingkungan.
  6. Memperbaiki struktur tanah (sifat fisik) karena kandungan Ca dan Na.
  7. Meningkatkan KTK tanah (sifat kimia).
  8. Meningkatkan hasil tanaman
Zeolite juga sangat mendukung sistem pertanian, dengan menggunakan zeolite hasil produk pertanian akan lebih optimal.
Cara Penggunaanya :
  1. Penggunaan zeolite sebaiknya dilakukan pada saat pengolahan tanah (Penggarukan) Yaitu dengan cara ditebarkan secara merata dengan dosis sebesar 100 gram/m2
  2. Campurkan dengan pupuk pada saat pemupukan dengan perbandingan sekitar 5% - 20% dari dosis pupuk yang digunakan




Untuk Tanaman Tahunan & Perkebunan :
Berikut Ini adalah Caranya :
  1. Sebagai Pupuk dasar pada lahan yang akan ditanami dengan aa dicampur dengan pupuk tunggal Lainnya (Urea)
  2. Ditebar merata sesuai dosis anjuran pada parit yang dibuat sedalam 20 cm mengelilingi batang tanaman pada lingkaran sesuai dengan proyeksi tajuk daun dan diberikan bersama dengan pupuk tunggal lainnya pada awal musim hujan.
  3. Jika pemberian dilakukan dengan sistem tebar pada permukaan tanah sebaiknya dilakukan pada saat pengolahan tanah atau sebelum penanaman (Sebagaimana point 1).
  4. Jika pemberiannya dilakukan setelah penanaman (umur muda) gunakan system tunggal atau larikan (garis) diantara tanaman dengan kedalaman 5 sampai dengan 10 cm atau dibuatkan parit sedalam 20 cm mengelilingi batang tanaman, selanjutnya pupuk ditebar merata sesuai dengan dosis anjuran.

Dosis penggunaan :

Saturday, 26 March 2011

Effect of limestone particle size on egg production and eggshell quality of hens during late production


Effect of limestone particle size on egg production and eggshell quality of hens during late production

F.H. de Witt#, N.P. Kuleile, H.J. van der Merwe and M.D. Fair
Department of Animal, Wildlife and Grassland Sciences, University of the Free State, P.O. Box 339, Bloemfontein 9300, South Africa

Abstract

A study was conducted to determine the influence of different particle size limestone in layer diets on egg production and eggshell quality during the later stages of egg production (>54 weeks of age). Calcitic limestone (360 g Ca/kg), consisting of small (<1.0 mm), medium (1.0 - 2.0 mm) and large (2.0 - 3.8 mm) particles were obtained from a specific South African source that is extensively used in poultry diets Isoenergetic (14.32 MJ AME/kg DM) and isonitrogenous (172.01 g CP/kg DM) diets with a dietary Ca content of 39.95 g Ca/kg DM were used. Sixty nine, individual caged Lohmann-Silver pullets, 17 weeks of age, were randomly allocated to the three treatments (n = 23) for the determination of various egg production and eggshell quality characteristics. Egg production and eggshell quality data recorded on individual basis at 54, 58, 64 and 70 weeks of age were pooled to calculate and statistical analysed parameter means for the late production period. Different limestone particle sizes had no effect on any of the tested egg production and eggshell quality parameters. These results suggested that larger particles limestone are not necessarily essential to provide sufficient Ca2+ to laying hens for egg production and eggshell quality at end-of-lay, provided that the dietary Ca content satisfies the requirements of the laying hen.
________________________________________________________________________________
Keywords: Lohmann-Silver, feed efficiency, egg weight, eggshell thickness, calcification
# Corresponding author. E-mail: dewittfh.sci@ufs.ac.za

Pengaruh Penambahan Zeolite pada Kualitas Telur Puyuh

PENGARUH PENAMBAHAN ZEOLIT DALAM RANSUM TERHADAP KUALITAS TELUR BURUNG PUYUH [The Effect of Zeolit Addition in the Ration on Egg Quality of Quail (Coturnix coturnix japonica)]

Sihombing, G and Avivah, Avivah and Prastowo, S (2006) PENGARUH PENAMBAHAN ZEOLIT DALAM RANSUM TERHADAP KUALITAS TELUR BURUNG PUYUH [The Effect of Zeolit Addition in the Ration on Egg Quality of Quail (Coturnix coturnix japonica)]. Journal of the Indonesian Tropical Animal Agriculture, 31 (1). pp. 28-31. ISSN 0410-6320



Abstract

ABSTRAK Sebanyak 125 ekor burung puyuh (Coturnix coturnix japonica) telah digunakan untuk mengkaji pengaruh pemberian zeolit dalam ransum terhadap kualitas telur. Burung dialokasikan sesuai rancangan acak lengkap dengan lima perlakuan, lima ulangan dan masing-masing ulangan terdapat lima ekor burung puyuh. Perlakuan yang diberikan adalah penambahan zeolit pada ransum basal pada masing-masing perlakuan yaitu T0 (0%), T1 (2,5%), T2 (5%), T3 (7,5%) dan T4 (10%). Kualitas telur yang diamati adalah berat telur, persentase berat kerabang, persentase berat kuning telur, persentase berat albumen, tebal kerabang, indeks kuning telur, dan indeks albumen. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penambahan zeolit pada ransum basal sampai level 10% secara umum tidak memberikan pengaruh yang signifikan, tetapi penambahan zeolit sampai level 7,5% akan memberikan pengaruh berbeda pada peningkatan tebal kerabang telur. Kata kunci : zeolit, ransum, telur, burung puyuh ABSTRACT A hundred and twenty five quail (Coturnix coturnix japonica) have been used to study the effect of zeolite addition in a ration on quail eggs quality. The birds were allotted to a completely randomized design, with five treatments, five replications and each replication contained five quails. The treatments were T0 (0%), T1 (2.5%), T2 (5%), T3 (7.5%) and T4 (10%). The parameters of egg quality observed were egg weight, egg shell weight, yolk weight percentage, albumen weight percentage, eggshell thickness, yolk index and albumen index. The results showed that zeolite addition in the ration up to 10% did not significally affect overall egg quality, though the zeolite addition up to 7.5%. eggshell thickness.

Sumber : http://eprints.undip.ac.id

Share

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More